Rasio Keuangan dalam Menilai Kinerja

Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat.

Agar informasi yang tersaji menjadi lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan, data keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Hal ini ditempuh dengan cara melakukan analisis laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis tersebut adalah dalam bentuk rasio-rasio keuangan. Keown (2004:78) menyatakan empat hal yang mendorong analisis laporan keuangan dilakukan dengan model rasio keuangan yaitu:
  1. Untuk mengendalikan pengaruh perbedaan besaran antar perusahaan atau antar waktu.
  2. Untuk membuat data menjadi lebih memenuhi asumsi alat statistik yang digunakan.
  3. Untuk menginvestigasi teori yang terkait dengan dengan rasio keuangan.
  4. Untuk mengkaji hubungan empirik antara rasio keuangan dan estimasi atau prediksi variabel tertentu (seperti kebangkrutan (bankcruptcy atau financial distress).

Kinerja keuangan yang didapat dari rasio keuangan perusahaan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola operasional perusahaan. Kinerja yang baik akan memberikan pengharapan yang baik pula bagi para pengambil keputusan investasi.

Pengertian kinerja (performance) menurut Drucker (2002) adalah "Tingkat prestasi atau hasil nyata yang dicapai yang kadang-kadang dipergunakan untuk diperoleh suatu hasil positif."Sedangkan bila dikaitkan dengan keefektifan dan keefisienan menurut Anthony, Dearden dan Berford (dalam Sucipto, 2003:3) bahwa "Efektif adalah hubungan antara keluaran suatu pusat pertanggungjawaban dengan sasaran yang harus dicapainya sedangkan efisien merupakan perbandingan dengan masukan atau jumlah keluaran dari satu unit input yang kita pergunakan."

Dari pengertian di atas maka teriihat bahwa kinerja perusahan merupakan hasil keputusan-keputusan manajemen untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara efektif dan efisien.

Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan kinerja perusahaan perlu mengadakan interprestasi atau analisa terhadap data keuangan dari perusahaan yang bersangkutan, dan data keuangan itu akan tercermin di dalam laporan financialnya.

Laporan financial (keuangan) merupakan hasil akhir dari suatu pencatatan kegiatan operasi perusahaan yang merapakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan. Laporan keuangan juga merupakan suatu alat yang sangat penting dalam memperoleh informasi mengenai  posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Jadi laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan.

Adapun tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah (Munawir, 2002:131):

  1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan suatu perusahaan
    untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi, atau
    kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.
  2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuntungannya apabila perusahaan tersebut di likuidasi baik kewajiban keuanganjangka pendek maupun jangka panjang.
  3. Mengetahui tingkat rentabilitas (profitabilitas) yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada periode tertentu.
  4. Mengetahui stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, dan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar dividen secara teratur.

Selain itu, salah satu metode analisis keuangan adalah DuPont System of Analysis, digunakan untuk memisahkan laporan keuangan dan menilai kondisi keuangan perusahaan. Laporan Laba Rugi dan Neraca digabung dalam dua ukuran yaitu : Return on Investment (ROI) dan Return on Common Equity (ROE). Dengan kata lain, analisa DuPont adalah satu teknik untuk mencari area tertentu yang menentukan satu kondisi keuangan.

Fokus utama dalam system DuPont adalah ROI dan ROE. ROI diperoleh dari perkalian Net Profit Margin dengan Total Asset Turnover (disebut DuPont Formula). Dan ROE diperoleh dari ROI/Debt Ratio atau Net Income / Equity (Keown, 2004:108).

Pustaka

Keown, Arthur J. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Indeks, 2004.

Munawir, S, (2002), ” Analisa Laporan Keuangan”, Liberty: Yogyakarta.