Filsafat

Dua, Tiga, dan Seterusnya Tidak Eksis

Illustrasi: dealsupto.com

Dalam sehari-hari kita mengenal konsep bilangan. Namun, apakah kita pernah menyadari bahwa sesungguhnya bilangan itu hanya persepsi? Apakah kita pernah mendapati di alam nyata dari wujud konsep angka 2, 3, dst? Kita tidak akan pernah mendapati konsep bilangan 2, 3, dst di dunia nyata. Angka-angka itu murni persepsional. Keberadaannya hanya di alam pikiran. Dua tidak ada di dunia nyata. Tiga juga tidak ada di dunia nyata.

Lantas, yang ada apa? Di dunia nyata yang benar-benar eksis adalah “Satu”. Silahkan buktikan, ambil 2 atau 3 buku. Amati dan pikirkan secara seksama. Dua buku adalah gabungan dari satu buku dan satu buku. Tanpa satu buku mustahil ada dua buku. Begitu seterusnya hingga bilangan tak terhingga. Seratus buku misalnya, di dunia nyata adalah kumpulan dari satu buku yang banyak lalu otak manusia melakukan pembedaan dari segi kuantitas dan keluarlah konsep bilangan, yang dapat membedakan antara seratus dengan bilangan lain. Tetapi wujud aslinya yang hakiki tetap satu buku.

Seluruh rumus-rumus matematika yang kita kenal sebenarnya murni konsepsi akal manusia, yang di dunia nyata sesungguhnya tidak ada. Rumus-rumus itu seluruhnya sangat bergantung pada keberadaan “Satu”. Tanpa itu runtuhlah semua konsep manusia tentang bilangan matematis.

Masih belum percaya? Ini yang unik. Konsep setengah (1/2 atau 0.50) misalnya, juga tidak ada wujudnya di dunia nyata. Setengah di dunia nyata wujudnya tetap satu. Setengah kue di dunia nyata bentuk riilnya adalah satu. Bandingkan dengan satu kue yang utuh. Apa bedanya? Baik yang setengah kue maupun yg satu kue penuh tetap satu kan? Bedanya adalah dalam kualitas. Ini murni hasil kerja persepsi akal manusia.

Apa gunanya memahami hal ini? Inilah cara ampuh dalam memahami keberadaan Tuhan. Seluruh keberadaan di dunia nyata, apapun itu bentuknya, ada “Satu”-nya. Pasir yang jumlahnya jutaan tapi jika tidak ada “Satu” musnahlah dia. Dalam setiap keberadaan maka di situlah Tuhan bersemayam. Konsep Tuhan ada di mana-mana bisa dipahami melalui penjelasan konsep “Satu” ini.**[harja saputra]

 

Blogger | Serverholic | Empat Anak | Satu Istri | Kontak: [email protected]

Subscribe to our newsletter

Sign up here to get the latest articles and updates directly to your inbox.

You can unsubscribe at any time
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments