Parlemen

Cikeas Kian Menggurita: Pil Pahit Demokrat

Hmmm..ini dia buku yang akan menjadi Headline koran-koran dan majalah di bulan Juli dan mungkin bulan-bulan ke depan. Karya George J. Aditjondro, Cikeas Kian Menggurita. Buku yang berisi “pil-pil pahit” bagi Demokrat, meneruskan buku sebelumnya dengan judul yang hampir sama: Gurita Cikeas. Buku terbaru yang terbit bulan Juni 2011 ini baru akan dilaunching Kamis besok (07/07/2011) di Yogyakarta.

Buku setebal 204 halaman ini hampir sama dengan buku sebelumnya, tujuannya jelas, menyeruak masuk ke lingkaran orang-orang terdekat Cikeas. Kasus demi kasus dibeberkan secara “telanjang” oleh penulisnya. Ini akan menambah suasana politik semakin memanas.

Apa saja isu-isu yang diangkat dalam Buku George J. Aditjondro tersebut? Silahkan hunting, karena buku tersebut sudah bisa diperoleh di toko-toko buku.

Sebagai orang yang bekerja sebagai Tenaga Ahli DPR Fraksi Partai Demokrat, saya melihatnya tidak subyektif, apakah memihak atau tidak memihak. Saya berpihak pada kebenaran. Jika memang apa yang diungkapkan dalam buku tersebut benar, jelas harus diproses secara hukum. Penulis buku tersebut bisa menjadi saksi untuk membeberkan data-data yang dimilikinya. Namun, jika ternyata tidak terbukti, di satu sisi berarti banyak motif yang tersembunyi di balik penulisan buku ini, dan di sisi lain, inilah tanda kehidupan demokrasi sedang berjalan secara benar. Dalam sebuah negara demokrasi, siapapun boleh berpendapat, siapapun boleh menulis, siapapun boleh bicara, tanpa perlu pelarangan. Untuk menilai benar dan tidaknya memerlukan pembuktian.

Terlepas dari kasus yang dibeberkan dalam buku tersebut apakah benar atau tidak benar, tapi sepertinya “desain besar” sedang dijalankan. Demokrat sedang menghadapi ujian berat.

Kita ambil sisi positifnya, rakyat perlahan-lahan sedang digiring ke arah demokratisasi wacana. Pers dan buku menjadi media yang dapat menyajikan suatu perspektif baru. Tetapi jangan sampai hal ini menimbulkan kegaduhan yang berakibat buruk, sehingga mempengaruhi tujuan dari pendirian negara. Program-program pemerintah harus tetap berjalan, karena bagaimana pun kondisi politik, gonjang-ganjingnya suhu politik, rakyat tetap harus diutamakan.

Kontrol sosial dari masyarakat sudah berada pada jalurnya, media tidak diberangus, buku bebas mengemukakan apapun, ini pertanda yang baik. Bagi kader-kader Demokrat sendiri, buku ini harus dijadikan sebagai otokritik sembari terus berusaha untuk menata kembali pranata-pranata kepartaian yang lebih baik. Bagi masyarakat, pandanglah buku ini bukan sebagai pembuktian, tetapi sebagai hipotesis, yang harus diuji kebenarannya. Informasi sifatnya tidak absolut, selalu ada ruang penafsiran, dan ruang untuk pembuktian.**[harja saputra]

Dimula pula di Kompasiana: http://media.kompasiana.com/buku/2011/07/04/cikeas-kian-menggurita-pil-pahit-demokrat/

Blogger | Serverholic | Empat Anak | Satu Istri | Kontak: [email protected]

Subscribe to our newsletter

Sign up here to get the latest articles and updates directly to your inbox.

You can unsubscribe at any time
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments