Filsafat

NII Hanya Takut Sama Polisi dan Orang Syi’ah

NII akhir-akhir ini menjadi sorotan sejak banyaknya orang-orang hilang yang diduga keras karena korban cuci otak oleh kelompok NII.
NII secara fiqh tidak bermazhab pada mazhab tertentu. Karena mazhab menurut mereka lahir setelah periode madinah, sementara mereka meyakini bahwa periode saat ini adalah periode Mekkah. Periode Madinah diterapkan jika Islam mengalami kejayaan. Dalam beribadah atau bermuamalah bisa mengambil bebas dari mazhab mana saja.Secara gerakan berkiblat ke tokoh Sayyid Quthb, Sayyid Hawa. Buku-buku tentang keduanya adalah buku-buku wajib yang mesti dibaca oleh para dai NII.

Secara ushuludin menganut faham imamah, kepemimpinan wajib ada. Maka dari itu mereka menerapkan konsep baiat kepada pemimpin (amir) mereka. Namun tidak jelas siapa imam mereka di dunia internasional. Apapun perintah amir wajib dilaksanakan meskipun bertentangan dengan orang tua. Posisi amir wajib ditaati melebihi orang tua. Hal ini didoktrin dengan kisah Nabi Nuh dan anaknya Kan’an.

Logika atau berpikir rasional adalah haram digunakan jika berhubungan dengan agama. Hal ini didoktrin dengan kisah Nabi Musa yang hendak menyeberangi lautan ketika dikejar Fir’aun. Nabi Musa disuruh memukulkan tongkat ke lautan. Ini tidak masuk akal, kenapa Allah memerintah memukul lautan bukan mengarahkan tongkatnya ke arah Fir’aun yang mengejar. Di sinilah, menurut mereka, logika tidak boleh digunakan. Yang harus adalah hanya keimanan atau taklid.

Doktrin lain, jauhi orang Syiah karena menurut mereka Syiah berbahaya karena tidak mungkin menang berdebat dengan orang Syiah yang memang rasionalitas dijunjung tinggi. Ketika bertemu dengan orang Syiah, jangan bicara, jauhi saja.

NII hanya pantang merekrut orang pada 2 kelompok: polisi/TNI dan orang syi’ah. Polisi/TNI karena musuh mereka (yang masih memiliki dendam turunan dari perjuangan pendirinya), sedangkan orang syi’ah karena tidak mungkin bisa dipengaruhi oleh mereka.

Tentang pengumpulan dana dari anggota-anggota kelompoknya seperti diberitakan oleh media massa adalah benar adanya. Infak selain zakat adalah wajib, ada infak pencuci diri, ada infak bulanan, ada infak tahunan, infak harta, dan infak penghasilan. Semua itu harus dikeluarkan dan dibayarkan kepada amir (pemimpin) mereka.

NII adalah virus keagamaan. Gerakan keagamaan dengan semangat mendirikan negara Islam namun tanpa model yang jelas.**

* Penulis adalah mantan siswa di yayasan pendidikan yang disusupi oleh gerakan NII di wilayah Jabar. Para aktivis NII menyamar menjadi guru-guru di sekolah MTs, MA dan pesantren di yayasan tersebut. Target mereka adalah merekrut para pelajar yang dijadikan kader. Selama 4 tahun mereka menjalankan aksinya, dan tahun keempat diketahui oleh ketua yayasan dan semuanya diusir dari yayasan tersebut.

 

{jcomments on}

Blogger | Serverholic | Empat Anak | Satu Istri | Kontak: [email protected]

Subscribe to our newsletter

Sign up here to get the latest articles and updates directly to your inbox.

You can unsubscribe at any time
Subscribe
Notify of
guest
4 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
chandra kurniawan
12 years ago

“Secara gerakan berkiblat ke tokoh Sayyid Quthb, Sayyid Hawa. Buku-buku tentang keduanya adalah buku-buku wajib yang mesti dibaca oleh para dai NII.” Chandra nih, apa bapak betul-betul mengetahui buku-buku tersebut menjadi buku wajib mereka? Saya kok baru dengar. Karena isi buku-buku dua ulama tersebut bertolak belakang dengan pandangan kelompok NII-KW9. Saya sendiri sangat senang membaca buku-buku Sayyid Quthb dan Said Hawwa. Jadi, ya kedua ulama itu mengajak shalat dan puasa, mengajak Islam secara integral. Bahkan Said Hawwa sangat cenderung pada sufisme. Seperti dalam bukunya Tazkiyatun Nufus (intisari buku Ihya Ulumuddin), Syarah Kitab Al-Hikam Ibnu A’thaillah As-Sakandari, Tarbiyatunar Ruhiyah (diterbitkan Mizan… Read more »

HS
HS
12 years ago

@Mas Chandra..insya Allah saya tidak salah lihat pak. NII-KW 9 dengan NII yang lain beda lho pak.
Salam, terima kasih sudah brkunjung.
HS

Chandra
12 years ago

O begitu ya. Tapi saya menangkap NII KW-9 dari poin-poin yang bapak sampaikan: 1. Karena mazhab menurut mereka lahir setelah periode madinah, sementara mereka meyakini bahwa periode saat ini adalah periode Mekkah. NB: Ini doktrin NII KW-9. Tidak saya temukan dalam NII yang “asli”. http://nii-crisis-center.com/home/joomla-overview/what-is-new-in-1-5.html 2. Secara ushuludin menganut faham imamah, kepemimpinan wajib ada. Maka dari itu mereka menerapkan konsep baiat kepada pemimpin (amir) mereka. Namun tidak jelas siapa imam mereka di dunia internasional. NB: Kalau mengikuti alur baiatnya Sayyid Quthb dan Said Hawwa, maka baiatnya jelas, yaitu pada Mursyid Am Ikhwanul Muslimin. 3. Tentang pengumpulan dana dari anggota-anggota kelompoknya… Read more »

Saputra
Saputra
12 years ago

Itu dari sisi pengamat pak.
Kalau saya, memang pernah dibai’at dan ikut dalam pergerakan itu sejak SMA. Tetapi karena saya tidak pernah puas orangnya, akhirnya mengembara ke aliran mana saja. Sudah pernah.
Saya menceritakan dari sisi pengalaman.
Pengamat kadang membuat generalisasi.
Ini juga subyektif sebenarnya, bisa saja saya salah.
Salam bang Chandra
HS