Unik

Pramugari Ini Hidup Kembali Setelah Alami Kecelakaan Pesawat

Laura Lazarus dalam bedah buku (harjasaputra.com)

Bagaimana rasanya sekujur badan patah dan remuk karena kecelakaan pesawat? Sangat ngeri membayangkannya. Laura Lazarus, mantan pramugari Lion Air, menceritakannya secara detail bagaimana ia harus mengalami hidup cacat dan harus dioperasi 17 kali karena kecelakaan di Solo 10 tahun lalu.

“Muka saya kelihatannya mulus sekarang, padahal ini sebetulnya harus dilapisi plat metal dan harus dioperasi 5 kali. Kaki, tangan, dan pinggang saya patah. Mata keluar dan harus dioperasi berkali-kali. Tulang kaki sekarang retak lagi karena menggunakan tulang kaki orang yang sudah meninggal dan ditanamkan ke kaki saya, tapi tak bisa bertahan lama”, tutur gadis yang pada saat kecelakaan masih berusia 19 tahun dengan mata berkaca-kaca.

Laura Lazarus, entah kenapa dinamai Lazarus, tokoh yang pernah dibangkitkan setelah mengalami kematian. Nama ini ternyata membawa Laura mengalami hal yang sama dengan Lazarus. Sejak kecelakaan pesawat ia koma tiga hari, dan ia merasakan sudah berada di alam yang terasa gelap namun kemudian hidup kembali.

“Saya masih ingat waktu pesawat Lion jatuh dan tersungkur menghantam kuburan, rekan sesama pramugari yang duduk di samping saya ketika pesawat jatuh seketika meninggal dengan kepala remuk. Saya pun masih mendengar para penumpang berteriak minta tolong dan mengaduh kesakitan namun tidak bisa apa-apa karena setengah tidak sadar dikarenakan terjepit oleh reruntuhan pesawat”, cerita Laura dalam acara Bedah Buku mengenai kisah hidupnya, buku yang diberi judul The New Unbroken Wings, di Perpustakaan Gedung MPR, Kamis (28/8/2014).

Buku The New Unbroken Wings pertama kali ditulis 5 tahun lalu sejak Laura mulai sembuh dari operasi berkali-kali. Berniat menuliskan cerita hidupnya karena dorongan dari suara gaib yang menyuruh dirinya kembali lagi ke alam dunia pada saat koma.

“Kondisi saya sejak kecelakaan tidak mungkin lagi untuk bekerja normal apalagi kembali menjadi pramugari. Menulis adalah pilihan yang saya ambil. Berbagi kisah hidup melalui buku”, cerita Laura mengenai kegiatan menulisnya.

Buku ini kini sudah cetakan keenam dan termasuk buku best seller, sudah terjual lebih dari 10 ribu copy. Tidak seperti cetakan-cetakan sebelumnya, kini di edisi keenam pada tahun 2014, Laura sendiri yang menerbitkan dengan membuka usaha percetakan buku yang ia namai “Growing Publisher”.

The Unbroken Wings karya Laura di mana judulnya merupakan kebalikan dari karya Kahlil Gibran The Broken Wings. Dalam buku ini selain menceritakan lengkap kisah kecelakaan pesawat yang ia alami, di mana kecelakaan di Solo merupakan kecelakaan pesawat yang kedua kali dialami Laura, juga memuat kisah hidupnya yang bisa jadi pelajaran bagi pembaca. Bagaimana ia awalnya hanya menganggap kecelakaan pertama kali di Palembang hanya sebagai aksiden dan belum mengambil hikmah apapun. Setelah mengalami kecelakaan kedua kali di Solo yang terparah, Laura baru tersadar bahwa ada banyak hikmah atau mungkin teguran dari Tuhan bagi dirinya. Pertolongan Tuhan itu nyata adanya.**[harjasaputra]

Galeri foto:

{gallery}unbroken-wings{/gallery}

Blogger | Serverholic | Empat Anak | Satu Istri | Kontak: [email protected]

Subscribe to our newsletter

Sign up here to get the latest articles and updates directly to your inbox.

You can unsubscribe at any time
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments